Menurut Nugroho dan Muchji (1993), kebudayaan secara global dapat dikategorikan menjadi dua yaitu kebudayaan Barat dan Timur. Konsep ini berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berekspansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah Afrika, Asia dan Oseania. Mereka mendefinisikan kebudayaan mereka sendiri sebagai kebudayaan Barat sedangkan semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka didefinisikan sebagai kebudayaan Timur. Kebudayaan Timur identik dengan kehidupan kerohanian, mistik, kehidupan prelogis, keramahtamahan dan gotong royong sedangkan kebudayaan Barat identik dengan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna) dan individualisme. Perbedaan dua kebudayaan ini terlihat sampai sekarang dimana sebagai salah satu contoh adalah ilmu psikologi di negara-negara Barat terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna dan isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu. Ilmu tersebut masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis kaitan antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
Indonesia merupakan salah satu bangsa timur, kebudayaan masyarakatnya sangat kental dengan nuansa ketimuran. Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi, sayangnya, sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain di Indonesia. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan globalisasi, suatu bangsa tidak dapat menutup diri terhadap perkembangan dunia luar. Terkait dengan dua sisi budaya yang berbeda di atas, sebagai bangsa Timur tidak dapat juga fanatik terhadap dirinya sendiri dan melupakan sifat ingin terus belajar dan rendah hati untuk menerima kekurangan dan mengakui kelebihan budaya lain secara objektif.
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan nilai budaya, diantaranya yaitu:
a. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa.
b. Ikut melestarikan budaya dengan cara berpartisipasi dalam pelaksanaannya.
c. Mempelajarinya dan mensosialisasikan kepada orang lain sehingga mereka tertarik untuk ikut menjaga atau melestarikannya.
d. Mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
e. Mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut sampai ke negara lain.
f. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
g. Membuat suatu wadah khusus untuk pelestarian kebudayaan Indonesia yang menanamkan nilai kebudayaan dari yang terkecil sekalipun.
h. Mengadakan pementasan kebudayaan, sehingga generasi muda lebih semangat untuk memupuk keinginan untuk mendalami suatu kebudayaan.
i. Mengajarkan nilai-nilai kebudayaan tidak hanya kepada generasi muda tetapi lebih menekankan penerapan kebudayaan asli kepada anak-anak.
Contoh nyata dalam kehidupan kampus dalam melestarikan budaya timur.
1. Menerapkan budaya sopan santun dan tata krama sebagai seorang mahasiswa dalam pergaulan baik dengan dosen, kerabat ataupun masyarakat.
2. Ikut serta dalam kegiatan ekstrakulikuler kebudayaan, atau minimal berpartisipasi menjadi penonton dalam kegiatan kebudayaan di lingkungan kampus.
3. Mengadakan gotong royong dalam berbagai kegiatan.
4. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
5. Menggunakan pakaian yang sopan setiap kali ke kampus.
Karena keanekaragaman budayanya, bangsa Indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia untuk mengetahuinya, bahkan tidak sedikit mereka juga mempelajarinya karena selain beranekaragam budaya Indonesia dikenal sangat unik. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi muda dan juga perlu dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya merupakan salah satu Identitas suatu negara. Kebanggaan bangsa indonesia akan budaya yang beraneka ragam sekaligus mengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupun dicuri oleh bangsa lain. Sudah banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena ketidakpedulian para generasi penerus, dan ini merupakan pelajaran berharga karena Kebudayaan Bangsa Indonesia adalah harta yang mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata masyarakat dunia. Bahkan kebudayaan jika dikelola dengan baik bisa menjadi objek pariwisata yang sangat menjanjikan, banyak turis dari negara lain yang tertarik dan menikmati wisata budaya di indonesia, misalnya saja wisata budaya di bali yang sangat maju. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan baik untuk negara berupa pemasukan devisa dan bagi masyarakat dengan mendatangkan/membuka lapangan pekerjaan.
Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat dunia seakan tanpa batas negara, informasi masuk begitu deras diiringi juga dengan budaya-budaya asing tetapi tidak semua budaya yang masuk itu baik bagi kehidupan masyarakat sehingga semua budaya asing yang masuk harus difilter, yaitu dengan pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar