Minggu, 23 Juli 2017

TANGGUNG JAWAB

TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Macam-macam Tanggung Jawab



Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

1) Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama. Segala bentuk perbuatan yang kita lakukan kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan, amal baik dan amal buruk. Dan akan mendapat balasan yang setimpal dengan segala yang telah kita perbuat di dunia.
2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri, karena dengan kesehatan jiwa dan raga manusia dapat beraktifitas dengan baik menggapai cita-cita yang diimpikan.
3) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
4) Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. 

INDONESIA DENGAN KEKAYAAN DAN KEINDAHAN ALAM SERTA BUDAYA TIMU

Menurut Nugroho dan Muchji (1993), kebudayaan secara global dapat dikategorikan menjadi dua yaitu kebudayaan Barat dan Timur. Konsep ini berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berekspansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah Afrika, Asia dan Oseania. Mereka mendefinisikan kebudayaan mereka sendiri sebagai kebudayaan Barat sedangkan semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka didefinisikan sebagai kebudayaan Timur. Kebudayaan Timur identik dengan kehidupan kerohanian, mistik, kehidupan prelogis, keramahtamahan dan gotong royong sedangkan kebudayaan Barat identik dengan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna) dan individualisme. Perbedaan dua kebudayaan ini terlihat sampai sekarang dimana sebagai salah satu contoh adalah ilmu psikologi di negara-negara Barat terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna dan isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu. Ilmu tersebut masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis kaitan antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
Indonesia merupakan salah satu bangsa timur, kebudayaan masyarakatnya sangat kental dengan nuansa ketimuran. Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi, sayangnya, sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain di Indonesia. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan globalisasi, suatu bangsa tidak dapat menutup diri terhadap perkembangan dunia luar. Terkait dengan dua sisi budaya yang berbeda di atas, sebagai bangsa Timur tidak dapat juga fanatik terhadap dirinya sendiri dan melupakan sifat ingin terus belajar dan rendah hati untuk menerima kekurangan dan mengakui kelebihan budaya lain secara objektif.

Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan nilai budaya, diantaranya yaitu:
a.   Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa.
b.  Ikut melestarikan budaya dengan cara berpartisipasi dalam pelaksanaannya.
c.  Mempelajarinya dan mensosialisasikan kepada orang lain sehingga mereka tertarik untuk ikut menjaga atau melestarikannya.
d.  Mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
e.  Mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut sampai ke negara lain.
f.  Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
g.  Membuat suatu wadah khusus untuk pelestarian kebudayaan Indonesia yang menanamkan nilai kebudayaan dari yang terkecil sekalipun.
h.  Mengadakan pementasan kebudayaan, sehingga generasi muda lebih semangat untuk memupuk keinginan untuk mendalami suatu kebudayaan.
i.  Mengajarkan nilai-nilai kebudayaan tidak hanya kepada generasi muda tetapi lebih menekankan penerapan kebudayaan asli kepada anak-anak.


Contoh nyata dalam kehidupan kampus dalam melestarikan budaya timur.
1. Menerapkan budaya sopan santun dan tata krama sebagai seorang mahasiswa dalam pergaulan baik dengan dosen, kerabat ataupun masyarakat.
2.  Ikut serta dalam kegiatan ekstrakulikuler kebudayaan, atau minimal berpartisipasi menjadi penonton dalam kegiatan kebudayaan di lingkungan kampus.
3.    Mengadakan gotong royong dalam berbagai kegiatan.
4.    Mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
5.    Menggunakan pakaian yang sopan setiap kali ke kampus.



Karena keanekaragaman budayanya, bangsa Indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia untuk mengetahuinya, bahkan tidak sedikit mereka juga mempelajarinya karena selain beranekaragam budaya Indonesia dikenal sangat unik. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi muda dan juga perlu dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya merupakan salah satu Identitas suatu negara. Kebanggaan bangsa indonesia akan budaya yang beraneka ragam sekaligus mengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupun dicuri oleh bangsa lain. Sudah banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena ketidakpedulian para generasi penerus, dan ini merupakan pelajaran berharga karena Kebudayaan Bangsa Indonesia adalah harta yang mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata masyarakat dunia. Bahkan kebudayaan jika dikelola dengan baik bisa menjadi objek pariwisata yang sangat menjanjikan, banyak turis dari negara lain yang tertarik dan menikmati wisata budaya di indonesia, misalnya saja wisata budaya di bali yang sangat maju. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan baik untuk negara berupa pemasukan devisa dan bagi masyarakat dengan mendatangkan/membuka lapangan pekerjaan.

Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat dunia seakan tanpa batas negara, informasi masuk begitu deras diiringi juga dengan budaya-budaya asing tetapi tidak semua budaya yang masuk itu baik bagi kehidupan masyarakat sehingga semua budaya asing yang masuk harus difilter, yaitu dengan pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

Harapan, Cita-cita, Do'a dan Kepercayaan Kepada Tuhan YME

A.  Pengertian Harapan
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Didalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia melibatkan manusia lain atau kekuatan lain diluar dirinya sesuatu terjadi, selain hasil usahanya yang telah dilakuka dan ditunggu hasilnya. Jadi, yang diharapakan itu adalah hasil jerih payah dirinya dan bantuan kekuatan lainnya. Bahkan harapan itu tidak bersifat egosentris berbeda dengan keinginan yang menurut kodratnya bersifat egosentris, usahanya adalah memiliki. Harapan tertuju kepada “Engkau” sedankan keinginan “aku”, harapan itu ditutunjukkan kepada orang lain atau kepada Tuhan. Keinginan itu untuk kepentingan dirinya meskipun pemenuhan keinginan itu melalui pemenuhan keingingan orang lain. Misalnya melakukan perbuatan sedeqah kepada orang lain: orang lain terpenuhi keinginan dan sekaligus orang yang bersedeqah juga terpenuhi keiinginannya, yaitu kebahagiaan sewaktu berbuat baik kepada orang lain.
Menurut macam-macamnya ada harapan yang optimis dan ada harapan yang pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasioal, bahwa sesuatu yang aka terjadi bakal muncul. Dalam harapan pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak bakal terjadi.
Harapan itu ada karena manusia itu hidup penuh dengan dinamikanya, penuh dengan keinginannya atau kemauannya. Harapan untuk setiap orang berbeda-beda kadarnya. Orang yang wawsan berfikir luas, harapannya pun akan luas. Demiian pula orang yang berwawasan pikiran sempit, maka akan sempit pula harapannya.
Besar kecilnya harapan sebenarnya tidak di tentukan oleh luas atau tidaknya wawasan berfikir seseorang, tetapi kepribadian seseorang dapat menentukan dan mengontrol jenis, macam, dan besar kecilnya harapan tersebut. Bila kepribadian seseorang kuat, jenis dan besarnya harapan akan berbeda dengan orang yang kepribadianya lemah. Kepribadian yang kuat akan mengontrol harapan seefektif seefesien mungkin sehingga tidak merugikan bagi dirinya atau bagi orang lain, untuk masa kin atau untuk masa depan, bagi masa di dunia atau di masa akhirat kelak.
Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau berkerja kerasnya seseorang.orang yang berkerja keras akan mempunyai harapan yang besar untuk memperoleh harapan yang besar, tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan bantuan unsur dalam, yaitu berdoa.


B.  Pengertian Cita – Cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu. Jadi perbedaan harapan dengan cita – cita adalah Cita-cita merupakan sesuatu yang diinginkan (berharap) tapi belum tercapai, sedangkan harapan adalah keinginan supaya sesuatu terjadi

C.   Langkah-Langkah Mewujudkan Cita-Cita
Berikut ini adalah hal-hal yang membawa keberhasilan cita-cita kita   :
1.  Meluaskan Wawasan Kita
Untuk menggapai cita-cita yang besar tentunya tidak mudah. kadang apa yang kita bayangkan tidak semudah kenyataannya. Seorang yang mempunyai cita-cita besar harus mempunyai wawasan yang luas, dengan berbagai cara seperti bersekolah dengan bersungguh-sungguh dan mempunyai pengalaman yang luas sebagai langkah menggapai cita-citanya, agar cita- citanya dapat terwujud. Orang yang luas wawasannya akan mengalami kemudahan dalam berbagai urusan serta dapat butuhkan orang banyak. Apalagi di jaman yang sudah maju sekarang ini
2.  Yakin dan Percaya Diri
Seorang pemburu cita-cita tidak lah bisa menangkap keinginannya jika tidak diiringi rasa yakin dan percaya akan dirinya untuk menggapai buruannya itu, karena keyakinan dan rasa percaya diri itu akan menambah semangat memburu kalian dengan segala pandangan untuk meraihnya dan keteguhan yang ia andalkan. Orang yang tidak mempunyai pendirian dan tidak yakin akan dirinya maka dia akan goyah dalam perjuangannya, sehingga dirinya akan selalu dibuntuti rasa gundah dan ragu atas kemampuan dirinya untuk menggapai keinginannnya itu.
3.  Jiwa yang cerah, terbebas dari masa lalu yang kelam.
Proses kehidupan yang di jalan oleh seseorang mungkin berbeda-beda dalam kehidupan ini teman-teman. Jika teman-teman adalah orang yang mengalami masa lalu hidup yang kelam dan rasanya tidak patut untuk dirasakan saking sakitnya, seperti kehilangan seseorang ataupun yang lainnya. Maka agar teman-teman menemukan jiwa yang cerah atau jiwa yang baru dalam hidup, teman-teman harus melupakan kenangan yang tak berarti itu dari pikiran memori teman-teman. Selalu tersenyum dan indah melihat kedepan. Lalu mulailah dengan sejuta semangat baru untuk menggapai impian teman-teman di masa lalu.
4.   Berdoa
Apa artinya semua usaha teman-teman jika teman-teman tidak pernah berdoa dan bersyukur terhadap sang pencipta? Doa adalah usaha yang paling kuat membawa kita ke arah yang lebih baik. Dengan doalah semua usaha dan cita-cita dapat terealisasikan.

D.    Pengertian DOA
Orang yang berdoa bukan hanya sekedar sadar bahwa kekuatannya lemah, tetapi ada unsur keyakinan bahwa berdoa itu merupakan kewajiban.
“Dan berfirman Tuhan kamu: berdoalah kamu kepadaKu, juga Aku akan mengabulkan doa mu” (QS. Al-mukminun 60,68)
“Maka wajib atas kamu berdoa” H.R. Turmidzi
“Hal lain yang menyebabkan harapan disertai doa ialah kesadaran bahwa mansia itu lemah” QS. An-Nisa, 28
Kelemahan manusia itu, dilukiskan sebagai berikut:
1.   Manusia hidup kondisi ketidakpastian. Hal yang penting bagi keamanan dan kesajahteraan manusia berada diluar jangkauannya dengan kata lain, manusia ditandai oleh ketidak pastian.
2.   Terbatas kesanggupan manusia untuk mengendalikan dan untuk mempe-ngaruhi kondisi hidupnya. Pada titik tertentu, kondisi manusia ada dalam kaitan konflik antara keinginan dan cita-cita dengan lingkugannya, yang ditandai oleh ketidakberdayanya.
3.   Manusia hidup bermasyarakat, yang ditandai dengan adanya alokasi teratur dari berbagai fungsi, fasilitas, pembagian kerja, produksi, dan ganjaran. Manusia membutuhkan kondisi imperatif (keterpaksaan), yakni adanya suatu tingkat superordinasi dan subordinasi atau berbagai aturan dalam hubungan manusia.

Doa dan harapan pada hakikatnya merupakan proses hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan antara manusia dengan manusia. Proses hubungan ini lebih lanjut dapat diartikan memohon pertolongan, mengingat, meminta perlin-dungan, mendekatkan diri (silaturrahmi dengan manusia, taqarrub dengan Tuhan).

E.   Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan / keyakinan akan kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan, artinya diberitahukan oleh Tuhan secara langsung ataupun secara tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak untuk ber-agama atau hak untuk memiliki / memeluk aga yang dipercayai menurut keyakinan setiap individu. Dalam hal beragama tiap-tiap orang / individu wajib menerima & menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya adalah keyakinan masing-masing. Berbagai usaha dapat dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a). Meningkatkan ketaqwaan kita sebagai manusia dengan jalan atau dengan cara meningkatkan ibadah. Dalam arti kata, untuk lebih rajin lagi untuk beribadah kepada Tuhan
b). Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat agar terjalinnya tali persaudaraan yang baik dan agar terhindar dari pertengkaran atau perselisihan
c). Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan atau dengan cara suka menolong, dermawan, dan sebagainya (sifat-sifat baik lainnya)
d). Mengurangi nafsu (negatif) seperti mengumpulkan harta yang berlebihan dan tidak ingin membaginya kepada orang lain yang lebih membutuhkan
e). Menekan perasaan-perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya (sifat-sifat buruk lainnya)

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

A. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu:
1.    Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, serta menempati ruang dan waktu
2.    Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerakan 
3.    Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran. Suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
4.    Nafs (dalam pengertian diri/keakuan) : kesadaran tentang diri sendiri

B. HAKEKAT MANUSIA
1.    Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.    Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
1)         Perasaan intelektual,
2)         Perasaan estetis,
3)         Perasaan etis,
4)         Perasaan diri,
5)         Perasaan sosial,
6)         Perasaan religius.
3.    Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
4.    Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.    Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.    Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.    Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

PANDANGAN HIDUP, CITA-CITA, KEBAJIKAN, USAHA DAN PERJUANGAN

A.   PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pandangan hidup ada 3 macam:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.  Pandangan  hidup yang  berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada  Negara.
3.  Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Pandangan hidup yang berasal dari keyakinan & kepercayaan

Keyakinan dan kepercayaan adalah menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal atau kekuasaan tuhan, ada tiga aliran filsafat yaitu:
 1.     Aliran Naturalisme :
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari tuhan . Manusaia adalah ciptaan tuhan karena itu manusia mengabdi pada tuhan melalui ajaran-ajaran agama.
2.     Aliran Intelektualisme :
Dasar aliran ini adalah logika/akal {kalbu yang berpusat dihati} “hati nurani” maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
3.     Aliran Gabungan :
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib yang berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menetukan benar tidaknya sesuatu yang dinilai berdasarkan akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa atau hati nurani. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal berimbang maka akan menghasilkan pandangan hidup sosialisme –religius, kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

B.    CITA-CITA

Pengertian tentang cita-cita Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Contoh cita-cita factor kondisi: Amir dan Budi adalah dua anak pandai dalam satu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Amir anak orang yang cukup kaya, sehinnga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan mencapai cita-cita si Amir. Sebaliknya dengan Budi yang orang tuanya ekonominya lemah, menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya.

C.    KEBAJIKAN

    Kebajikan adalah sesuatu perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa dari seseorang terhadap orang lain yang sama – sama hidup di dunia. Lalu apa perbedaan dari kebajikan dan kebaikan ? jawabannya adalah kebajikan seseorang tidak terukur oleh batasan – batasan antar makhluk hidup, namun kebaikan masih terbatas oleh pengenalan antara seseorang dengan orang lain maupun makhluk hidup lain.
   Seseorang pasti pernah mengalami kebaikan maupun kebajikan dalam dirinya yang terpenting jangan sampai ada pikiran dimana seseorang itu telah mengabaikan kebajikan dan kebaikan yang telah ia rasakan. Bagaimana menumbuhkan sifat kebajikan untuk kebaikan diri seseorang? Jawabannya adalah sejak ia mengenal kehidupan sosial diharuskan ia jauh dari lingkungan yang bebas dari kontrol orang tua karena pergaulan yang bebas dapat menimbulkan kecerobohan seseorang mengambil sikap untuk melakukan hal sesuka hatinya.
   Ada kalanya seseorang sejak kecil tidak jauh dari pendidikan yang mengajarkan agar selalu patuh terhadap pertaturan maupun peraturan yang diberikan di rumah oleh orang tua maupun di sosial masyarakat oleh pemerintah. Itu yang menjadi motivasi ia melakukan kebajikan dimana pun ia berada.
     Hak seseorang tidak melakukan kebajikan dan melakukannya, hal tersebut menjadi acuan pada diri seseorang yang hidup masih mempunyai rasa iba terhadap sesamanya yang sangat membutuhkan pertolongan bila dibutuhkan. Kewajiban seseorang yang mendapatkan kebajikan dari seseorang bisa saja memberi ucapan terima kasih berupa hadiah atau penghargaan apabila orang tersebut terkenal dan penting.
    Jadi jangan menunggu seseorang melakukan kebajikan terhadap diri kita karena suatu saat bahaya mengancam diri kita dan kita sangat memerlukan bantuan kebajikan seseorang untuk kelangsungan hidup kita. Maka lahirkanlah sikap tersebut dimana pun kita berada terhadapa apapun dan siapapun.

D.   USAHA DAN PERJUANGAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

usaha/usa·ha/ n 1 kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu: bermacam-macam -- telah ditempuhnya untuk mencukupi kebutuhan hidup; -- meningkatkan mutu pendidikan;
perjuangan/per·ju·ang·an/ n adalah usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya: berkat usaha yang hebat.

Perjuangan atau pengorbanan sangatlah diperlukan dalam kehidupan seorang manusia yang hidup di alam nyata ini, sehingga bisa dikatakan dalam kehidupan seseorang haruslah berjuang atau berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai baik itu dalam bidang materi maupun imateri. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar atau sering kita ucapakan tentang perjuangan dalam kehidupan manusia, tetapi sangat sulit sekali untuk di laksanakan namun pada dasarnya tidak ada hal yang sulit untuk kita kerjakan bila seseorang telah mencapai kesadaran yang nyata akan pentingnya perjuangan dalam kehidupan seorang manusia untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di raih.
Mengerahkan segala sumber daya yang kita miliki baik itu secara fisik atau psikis secara optimal sehingga bisa mencapai hasil yang maksimal. Dalam setiap perjuangan tentunya terdapat hambatan dan rintangan yang datang silih berganti, setiap hambatan dan rintangan itu harus kita hadapi dengan penuh perhitungan sehingga bisa kita lewati dengan baik. Jangan pernah takut akan kegagalan, karena sebuah kegagalan adalah sebuah kesuksesan yang tertunda. Pelajari setiap kegagalan yang kita alami sehingga kita tau kesalahan dan kelemahan kita miliki sehingga kedepan kita tidak melakukan kesalahan yang sama dan dapat mencapai kesuksesan menggapai cita-cita.

TEORI KEINDAHAN OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF, PROSA DAN PUISI, EKSPRESI DAN INTUISI

1. TEORI KEINDAHAN OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF

Menurut buku Liang Gie, keindahan merupakan cara untuk memberitahu seseorang untuk mengenali apa keindahan itu. Sedangkan teori keindahan yaitu menjelaskan mengapa alesannya dan bagaimana keindahan itu.  Dalam sejarah estetika terdapat 2 kelompok teori  yang terkenal, yaitu teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan. Kelompok teori obyektif ini dianut oleh Plato, Hegel, dan Bernard Bosanquet. Sedangkan teori subyektif dianut oleh Henry Home, Edmund Burke dan Earl of Shaftesbury.      
Di dalam teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau cirri-ciri yang menciptakan nilai estetis adalah sifat yang memang telah melekat pada benda indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya . pengamatan seseorang hanyalah menemukan atau menyingkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk mengubahnya. Salah satu yang menjadi persoalan dalam teori ini adalah cirri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetis. Sedangkan teori subyektif yaitu ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada sesuatu benda sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan ini semata-mata tergantung pada pencerapan dari pengamat. Jika dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan terhadap benda itu. Contohnya seperti pemandangan alam, pemandangan alam dapat dianggap mempunyai unsur keindahan tidak bersifat subyektif atau menurut standart keindahan dari penilaian tetapi memang pemandangan alam itu memiliki unsure keindahan di dalam dirinya yang mutlak sifatnya.                               
Obyek atau benda dalam keindahan obyektif adalah suatu benda yang memang memiliki unsure estetika didalamnya dan memaksa pihak subyektif untuk menerima unsur keindahan yang memang dimiliki dari benda tersebut. Keindahan dalam arti seni berbeda dengan keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi unsur statis. Unsure statis merupakan cirri estetis yang melekat pada bentuk dan warna suatu benda sehingga relative tetap dari masa ke masa dan di semua tempat

2. PROSA DAN PUISI

1. Prosa
A. Pengertian
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.
Menurut Isinya Prosa dibagi menjadi 2, yaitu:
1)    Prosa Fiksi
Prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
Prosa Fiksi / Prosa Baru berbentuk :
a)  Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang diungkapkan.
b)  Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkannya lebih luas. Para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.
c)  Dongeng adalah cerita rekaan yang sama dengan novel atau cerpen. Dongeng adalah cerita yang dikisahkan tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau tak mungkin terjadi.
d)  Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang.
e)  Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film dll. Esai bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
f)   Resensi/timbangan buku adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film,drama,dll.)atau membahas dan memberikan penilaian terhadap buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll., sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
2)    Prosa Non Fiksi
Prosa Non Fiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah seperti : artikel, tajuk rencana, opini, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, pidato dan feature.
a)  Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Isi karangan bersumber pada fakta bukan sekedar realita.
·         Bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui (realita)
·         Uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapkan fakta sesuai objek atau narasumbernya.
·         Isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir atau humor.
b)  Tajuk Rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana diistilahkan dengan editorial.
c)  Opini adalah tulisan yang berupa pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual karena meskipun massif bersifat pendapat penulisnya, namun tetap dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan pendapat tersebut.
d)  Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature bukan berita yang actual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
e)  Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan dan termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang mengungkapkan fakta-fakta nyata. Salah satu tujuan biografi untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi.
f)   Tips adalah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukanatau membuat sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang popular. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris.
g)  Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.
h)  Jurnalisme Baru (New Journalism) ialah semacam berita yang dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti alur, tokoh-tokoh, latar, dan konflik meskipun isinya berupa fakta atau yang sebenarnya. Isi jurnalisme merupakan hal-hal kejadian luar biasa yang menghebohkan/menggemparkan, misalnya kejahatan sadis.
i)    Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk kepentingan bisnis. Contoh iklan : iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.
j)    Pidato atau Khotbah ialah aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan secara lisan dengan tujuan tertentu. Pidato biasanya dilakukan dalam acara resmi, seremonial, dan pertemuan-tertemuan ilmiah. Bahasa dan isi pidato disesuaikan dengan pendengar (audience) berdasarkan, tingkat pemikiran atau pendidikan, usia, dan topik pembicaraan.
2. Puisi
A.    Pengertian
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
a.    Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
·       Jumlah kata dalam 1 baris
·       Jumlah baris dalam 1 bait
·       Persajakan (rima)
·       Banyak suku kata tiap baris
·       Irama
Ciri puisi lama:
·         Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
·         Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
·         Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis dan Contoh Puisi Lama
·         Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
·         Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
·         Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
·         Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
·         Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
·         Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
b.    Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru
·           Bentuknya rapi, simetris;
·           Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
·           Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
·           Sebagian besar puisi empat seuntai;
·           Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
·           Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru.
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
o   Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
o   Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
o   Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
o   Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
o   Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
o   Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
o   Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
  

3. EKSPRESI DAN INTUISI

     A.    EKSPRESI

Menurut kamus bahasa Indonesia, ekspresi artinya pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya. Setiap manusia memiliki emosi yang sangat beragam seperti marah, sedih, datar, senang, yang melalui keinginan manusia itulah ditentukan apakah emosi akan berubah menjadi ekspresi yang seharusnya atau memberikan ekspresi lain daripada emosi yang dirasakan.

Emosi adalah suatu keadaan internal yang hanya dapat dilihat melalui ekspresi luar. Seseorang yang bersedih dapat terlihat dari bentuk wajahnya yang sayu, mata yang kosong, dan terkadang disertai tangis. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa ekspresi adalah hasil manifestasi dari emosi.

Menurut Dirgagunarsa terdapat tiga macam ekspresi emosi yang dapat dikenali :
  1. Startle response (reaksi terkejut), yaitu reaksi awal seseorang saat menghadapi situasi yang belum pernah dialaminya, atau bukan merupakan pengalaman penting yang dapat diingat di memori jangka pendek, seperti pada saat bayi lahir yang menutup mata.
  2. Facial and vocal expression (ekspresi wajah dan suara), yaitu reaksi selanjutnya ketika ekspresi dinyatakan dalam bentuk raut wajah dan nada pada suara bicara. Kita dapat mengetahui apakah seseorang itu marah dari nada bicara dan alis yang mengerut.
  3. Posture and gesture (sikap dan gerak tubuh), yaitu reaksi selanjutnya yang sudah memengaruhi tindakan dan sikap seseorang. Postur dan gestur ni sangat dipengaruhi oleh keadaan kebudayaan dimana individu itu tinggal dan pendidikan yang diterima individu itu dari orang tuanya. Jika seseorang sedang marah dan misalnya tinggal di daerah Sumatera yang keras, maka tak segan orang tersebut akan berteriak dan mengepalkan tangannya

Pada saat mengungkapkan emosi (ekspresi) ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi ekspresi, antara lain
  • Keadaan dan situasi peristiwa yang dialaminya
  • Pendapat orang lain mengenai situasi yang ada
  • Kemungkinan perubahan fisiologis apabila mengekspresikan emosinya
  • Kecenderungan tindakan seperti apa
  • Aturan mengenai pengungkapan ekspresi
  • Apakah memungkinkan untuk berekspresi berdasarkan pengalaman terhadap situasi yang sama
Berikut ini ada beberapa contoh ekspresi berdasarkan emosinya.
  1. Ekspresi emosi marah. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang mengerutkan dahi dan menarik alis ke bawah, rahang ditekan kuat-kuat, pandangan mata menyorot dan melotot, serta bibir berada pada dua posisi yang berbeda. Secara spesifik, ekspresi marah terkontrol, dapat dilihat ketika pelupuk mata bagian atas dan bawah menjadi sempit bersamaan dengan tekanan bagian bibir.
  2. Ekspresi emosi sedih. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang memiliki alis mata yang tertarik ke atas bersamaan, bibir bagian bawah didorong naik, sudut bibir yang ditekuk sedikit ke bawah (penekanan untuk menahan agar emosi tidak berlebih).
  3. Ekspresi emosi takut. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang mengalami melebarnya mata, tetapnya posisi mata, otot menegang, tubuh gemetar, berkeringat, tangan terasa lebih dingin, mungkin juga merasa bergetar, bernapas dalam-dalam dan cepat, dan keinginan untuk melarikan diri.
  4. Ekspresi emosi senang. Kunci utama terletak dari bentuk senyuman. Ketika senyum menjadi lebih lebar, yang bisa membedakan antara senyum kesenangan dengan yang bukan adalah senyum yang menekan pipi ke atas, senyum yang lebar, membuat lipatan pada kulit di bawah mata, mempersempit pembukaan mata, dan menghasilkan kerutan dekat mata tanpa melibatkan otot tertentu di bagian mata.
  5. Ekspresi jijik. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang mau muntah, bibir bagian atas dinaikkan setinggi-tingginya (tergantung kadar muak), bibir bagian bawah dinaikkan juga dan agak menonjol keluar, dagu terangkat dan alis yang diturunkan hingga menciptakan kerutan di pojok mata, serta kerutan melintang dari atas lubang hidung hingga melewati sudut bibir.

          B.   INTUISI

Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Tampaknya memahami tiba-tiba datang dari dunia lain dan keluar dari kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba dipaksa untuk membaca buku. Rupanya, dalam buku menemukan informasi yang dicarinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke suatu tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Tapi tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab-akibat.
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau eksekutif memiliki skor lebih baik dalam tes eksperimen dari indra keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian ini tampaknya menegaskan bahwa orang-orang sukses menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang mendukung kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tak jarang, intuisi yang menentukan keputusan mereka.
Sampai sekarang percaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat bahwa seseorang bisa sukses dalam hidup. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa banyak buku tentang tips sukses selalu menyertakan strategi mempertajam intuisi.
intuisi dalam bahasa sederhana bisa diartikan getaran jantung (jiwa) akan menjadi sesuatu (Causalitas) menghadapi atau akan terjadi. sensasi atau mungkin bisa juga berarti “perasaan” dari sesuatu (yang) muncul atau terasa. Alasan (sehat) berpikir dan berbicara (suara) akan membuat hati / perasaan sehat (tenang) bgt sebaliknya.
Hal – Hal Terpenting Intuisi
  • Intuisi harus terus di kernbangkan, kita semua memiliki kemampuan yang intuisi intuitif unik adalah salah satu potensi yang kita miliki dan harus disengaja di kernbangkan.
  • Intuisi dan alasan logis adalah dua hal saling melengkapi, kombinasi alasan, pengalaman, informasi, dan intuisi mengemudi dan kekuatan yang kuat.
  • Intuisi bukanlah intuisis emosional tuntutan yang jelas memperhatikan berbagai pilihan.
  • Intuisi tindakan permintaan untuk mengikuti dan melakukan apa Yangdi perasaan, intuisi adalah kunci sukses dalam berbagai bidang, termasuk dalam urusan bisnis, tapi di sini dalam prakteknya perlu tahu lebih dalam intuisi.
  • Dengan Intuisi akan bebas dari kesalahan, jika intuisi diseitai alasan logis.
Cara Mempertajam Intuisi
Latihan Relaksasi
Intuisi dapat melemah, bahkan jika kita kehilangan dalam kondisi stres yang berlebihan atau kecemasan. Untuk itu, setiap kali ingin mengambil keputusan, hal pertama yang harus dilakukan adalah bersantai.
  • Dalam keadaan santai ini, kita bisa mendengar lebih jelas intuisi karena dalam kondisi ini otak dalam gelombang alpha yang mengaktifkan fungsi otak kanan.
  • Salah satu cara yang efektif untuk relaksasi adalah untuk merasakan napas atau meditasi.
  • Lakukan setidaknya 1 jam di pagi hari setelah bangun (antara jam 4-7 pagi) dan 1 jam sebelum tidur (antara 9-11 jam malam) atau lebih dari 2 jam di pagi hari.