Sabtu, 22 Oktober 2016

MASYARAKAT PEDESAAN

  • Pengertian Pedesaan

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
  • Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan

a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).

e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
  • Unsur-unsur Pedesaan

1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.

Rabu, 19 Oktober 2016

PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

A.      Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang  menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok  individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap  pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.

B.      KELUARGA

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :   
  • Unit terkecil dari masyarakat
  • Terdiri atas 2 orang atau lebih
  • Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
  • Hidup dalam satu rumah tangga
  • Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
  • Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
  • Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
  • Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan


C.      MASYARAKAT
Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.

Rabu, 12 Oktober 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI SUATU DAERAH ATAU NEGARA

Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (menurut Wikipedia)
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. (menurut modul online)
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat


Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk :

I.                    Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a. Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

II.                  Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1. Kepercayaan dan agama
2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur Penduduk

III.                Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

Sabtu, 01 Oktober 2016

ILMU SOSIAL DASAR

1. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


A .  Pengertian Ilmu Sosial Dasar Dan Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi.

  • Ilmu Pengetahuan Sosial 
Pengertian ilmu pengetahuan sosial lebih diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri mempunyai arti ilmu yang mempelajari tentang hubungan social di dalam bermasyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial juga mengajarkan kita dalam berinteraksi yang baik dengan masyarakat sekitar. Misalnya, kita harus menghormati orang yang lebih tua, berbicara dengan bahasa yang baik dan benar, dan bersikap sopan santun




B.  Perbedaan antara Ilmu Sosial dasar dengan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai beikut 
  1. ISD diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepibadian, IPS diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual
  2. IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
  3. Pendekattan yang dilakukan dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang menggunakan pendekatan disiplin ilmu atau monodisiplin.
  4. IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan oleh karena itu keberadaan IPS lebih memfokuskan pada dunia persekolahan, tidak seperti ilmu social keberadaanya bisa di dunia persekolahan, perguruan tinggi atau di pelajari di masyarakat umum sekalipun.
  5. IPS diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan. Lalu, ISD merupakan satu matakuliah tunggal, sedang IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
  6. IPS disamping menggunakan Ilmu-ilmu social sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis-pedagogis.

 C.  Tiga golongan pembelajaran mengenai ilmu sosial dasar


  1. Konsep - konsep sosial yang ada pada masyarakat saat ini dibatasi pada Konsep Dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah - masalah sosial yand ada dan dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
  2.  Masalah - masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan - kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain yang saling berketerkaitan dan ada juga yang berbeda.
  3.  Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama - sama merupakan masalah sosial tertentu.Kenyataan - kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli Ilmu - Ilmu Sosial, oleh karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan Interdisiplin/Multidisiplin.
    2. MASALAH - MASALAH YANG TERJADI DI MASYARAKAT YANG BERADA DI LINGKUP SOSIAL


  •      Masalah kependudukan 
Masalah kependudukan yang bermunculan, selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia
  •      Masalah Individu, Keluarga & Masyarakat 
Pada aspek Hubungan sosial masyarakat, masalah individu, keluarga & masyarakat sangat berkaitan erat. Oleh sebab itu bisa dijelaskan seperti berikut :
  1. Masalah individu : Bagian terkecil munculnya sebuah pembentukan masyarakat terdapat pada individu-individu yang ada dalam suatu kelompok, terkadang masalah-masalah individu muncul dari berbagai aspek, misalnya dari perbedaan pendapat satu sama lain. Maka dari itu perlu melakukan penyesuaian oleh individu satu dan individu lainya agar terjadi harmonisasi yang baik.
  2. Masalah Keluarga : Jika kita membahas suatu keluarga maka tentunya yang ada difikiran kita semua merupakan kumpulan dari individu yang memiliki hubungan darah dan memiliki kewajiban dan tanggung jawab antara individu tersebut .
    Karena keluarga merupakan kumpulan dari individu berarti dalam kelurga tersebut telah terjalin suatu interaksi sosial dan berarti pula individu berperan sebagai mahluk sosial dimana di dalam hidupnya manusia membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri .
    Jika dalam pembahasan sebelumnya individu cenderung menyelesaikan masalahnya sendiri jika berperan sebagai mahluk individu lain halnya dengan individu yang berperan sebagai mahluk sosial di dalam lingkungan keluarga karena jika individu telah memiliki kelompok sosial maka ia cenderung melibatkan individu lain di dalam kelompok sosialnya untuk membatunya menyelesaikan masalahnya .
    Namun ketika individu berperan sebagai mahluk sosial bukan berarti tanpa masalah justru karena menjadi mahluk sosial maka masalah yang akan dihadapi juga akan semakin banyak dan beragam yang tentunya harus diselesiakan secara kelompok sosial bukan secara individu .
  3. Masalah Masyarakat : Jika individu merupakan perseorangan dan keluarga merupakan kumpulan individu yang memiliki hubungan darah maka masyarakat merupakan kumpulan individu yang menjadi satu baik yang memiliki hubungan darah atau tidak karena menetap disuatu wilayah sehingga terjalin sebuah interaksi sosial didalamnya . Sudah pernah dibahas dalam pembahasan sebelumnya bahwa dalam hidup bermasyarakat seringkali ditemukan berbagai konflik dan masalah akibat adanya individu yang membetuk kelompok sosial dama masyarakat yang tentunya dapat berdampak buruk kepada negara ini jika tidak ditangani .
  •      Masalah Hubungan Warga Negara & Negara
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-unsur negara yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal diwilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Warga negara adalah bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
  •      Masalah Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis yang meningkat.Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok kelompok social. Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinyab) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan
  •      Masalah Masyarakat Perkotaan & Masyarakat Pedesaan
Bila kita berbicara tentang permasalahan yang ada di desa dan dikota jelas pasti ada perbedaannya contoh saja bila dikota kita sering menjumpai adanya konflik-konflik antar golongan atau individu yang berakhir pada kekerasan dan itu sering terjadi di perkotaan tatapi jika didesa masalah seperti itu jarang terjadi kerena adanya faktor kekluargaan yg erat antara penduduk desanya tapi pada masyarakat desa tertentu juga kita suka melihat adanya konflik-konflik ntar daerah atau suku mungkin itu didasari oleh hal yang benar-benar sudah parah sehingga menimbulkan konflik yang besar , contoh lain misalanya dalam masalah transportasi di kota masalah kemacetan itu sudah menjadi hal yang sangat wajar mungkin bagi semua masyarakat yang ada di kota sedangkan di pedesaan mungkin masalah kemacetan yang parah itu sukar untuk ditemui .Jadi pada intinya masalah yang ada di kota dan di desa itu ada bedanya tetapi ada jugamasalah yang ada di kota dan juga ada didesa, semua itu seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju jadi sekarang sudah banyak desa-desa yang hampir menyerupai kota baik itu dari segi masyarakatnya, gaya hidupnya, dan juga tatanan kebudayaanya
  •      Masalah Pertentangan Sosial & Integrasi
Negara Indonesia memiliki kemajemukan baik Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, dan Nasional Indonesia. Kemajemukan ini harus dipersatukan atau diintegrasikan agar tidak terjadi perpecahan antar golongan-golongan tersebut. Tetapi pada saat ini terdapat beberapa masalah dalam mengintergrasikannya. Salah satu masalahnya adalah adanya tuntutan pengakuan atas wilayah-wilayah tertentu yang dianggap sebagai miliknya. Selain itu perbedaan agama, kebudayaan, dan suku juga menjadi pemicu sulitnya pengintegrasian. Beberapa masalah ini sebenarnya dapat disiasati dengan membentuk jaringan bagi kelompok suku agar antar kelompok dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan saling menerima saran dari kelompok lain. Adanya komunikasi ini juga dapat bermanfaat agar tidak terjadi prasangka diskriminasi.